Back To You, Bintaro Sektor 5
Assalamu’alaykum,
kamu.
Iya,
kamu, Anda, teman-teman semua yg budiman
3
tahun! Ahaha 3 tahun lupa password blog, ntah kok bisa lupa padahal keknya
sudah dibuat one password for all socmed. Alhamdulillah, karena niat kuat mau
rombak isi blog yg masih jaman jahil, banyak foto dan postingan tak berfaedah,
setelah surfing sana-sini akhirnya nemu juga cara mengembalikan blogku :’)
nanti mungkin saya bakal copy-paste di post selanjutnya.
Seperti
di film-film, jeda waktu itu terlewat begitu aja tanpa diberi tahu kejadian apa
yang dialami sang tokoh (iyalah lama juga nanti filmnya ga selesai-selesai).
Begitu juga dengan saya. 3 tahun sebenarnya ga lama tapi ga sebentar juga
karena banyak banget kejadian seru ataupun mengerikan yang saya alami. Bakal
dicicil di postingan-postingan berikutnya yaa.
Alhamdulillah
(lagi, Alhamdulillah terus) tahun ini saya masih diberi kesempatan untuk lanjut
sekolah, yey! Jadi untuk postingan lama tentang tahun pertama saya kuliah tidak
dihapus meski dari gaya tulisannya masih jahil banget. Berbagi pengalaman dan
jadi bahan renungan juga, kok bisa saya kayak gini ya dulu-_-‘ hehehe.
Jadi
kalo Anda ada yang pernah baca atau bahkan sekarang niat baca postingan lama,
disitu saya jelaskan kalo saya kuliah di (waktu itu) Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara, spesialisasi D1 Kepabeanan dan Cukai. Gada tandingannya ini spes dimana-mana ahahaha. Kok D1? Khusus
perempuan yang masuk dari jalur reguler (baru lulus SMA/K/MAN) cuma bisa D1
kalo berminat di Kepabeanan dan Cukai. Karena pendidikannya semi militer,
mungkin. Tapi dulu waktu spes ini baru ada, sampai angkatan berapa gitu di D3
ada perempuannya. Sekarang yang D3 sudah angkatan 34 deh atau 35 ya? Yang D1
tahun ini sudah masuk angkatan 24, wuw!
Ohya,
kok sekolah lagi? Iya dong! Jadi misal nih, kamu, Anda, saudara sekalian daftar
dan diterima di (sekarang) PKN-STAN di D1nya, ga usah khawatir! Ada yang
namanya program Tugas Belajar. Jadi alurnya begitu keterima D1, kuliah (hanya)
setahun terus langsung kerja (mulai angkatan saya lulus Oktober, Desember sudah
CPNS). Nah ada syaratnya yaitu 2 tahun sejak terhitung mulai tanggal diangkat
menjadi CPNS, bisa ikut ujian untuk program Tugas Belajar. Ujian lagi?? Ya iya
dong! Ini untuk menguji kamu siap ga kuliah lagi, ahahaha. Bukan ding, bukan
itu. Saya juga tak tau kenapa. Tapi logikanya sih ya, kalau semua dikuliahkan
lagi, nanti kantor kosong, kampus bejubel dong hehehe. Oke selanjutnya, Tugas
Belajar itu ada 2 yaitu D3 Alih Program (untuk yang sebelumnya D1) dan D4 Alih
Program (untuk yang sebelumnya D3). Jadi buat kami yang D1, kalo lancar setiap
daftar selalu lulus, punya waktu 8 tahun buat masuk D4 hehehe. Ya ga apalah
sarjananya lama, yang penting PNS muda ahahaha. Jadi tidak bisa loncat ya dari
D1 terus daftar Tugas Belajar ke D4 :’) ilmunya juga beda, tesnya beda gitu.
Tesnya
beda? Sebenernya ada 1 tes yang beda dan hanya diujikan buat yang daftar D4,
yaitu tes substansi akademik. Ini tes yang memaksa pesertanya mengingat kembali
materi-materi perkuliahan yang 3 tahun itu ahaha. Untuk materinya saya belum
tahu seluruhnya (iyalah kan baru setahun) tapi basically akuntansi, segala
jenis akuntansi hehe. Terus tes yang sama apa? Yaitu TPA dan TBI serta
psikotes. TPA dan TBI ini semuanya sama, baik D3-D4 Alih Program maupun D1-D3
Reguler. Materinya TPA itu padanan kata, sinonim, antonim, bacaan, matematika
dasar, analogi posisi, silogisme dan logika gambar. Kalo TBI itu bahasa
Inggris, biasa deh multiple choice, fill in the blank, error recognition sama
reading. Lalu kalau lulus nilai mati (1/3 dari jumlah soal) baru ikut tahap
berikutnya yaitu psikotes. Detil alur ujian nanti saya posting khusus deh
berikut cerita perjuangan saya buat lulus ujian ;)
Oke,
3 tahun terakhir ngapain aja? Karena postingan terakhir saya di semester 2 jadi
mulai dari sana yaa.
Semester
2 saya beda dengan semester 2 mahasiswa kebanyakan karena saya sudah harus
persiapan kelulusan ahahaha. Jadi saat teman-teman D3 reguler, D3 dan D4 Alih
Program menikmati libur semester genap, kami PKL J
saya waktu itu PKL di KPPBC TMP A Tangerang. Kantornya strategis (banyak tempat
makan, jajan, jalan) dan kekeluargaannya luar biasa. Kegiatan saya disana
selama 3 minggu nyusun laporan PKL dan persiapan TKD/Tes CPNS (ini juga bikin
postingan khusus ah(duh makin banyak PR)) karena angkatan saya TKDnya itu
seminggu setelah PKL berakhir. Pusing banget sih karena materi TKD sangat luas
tapi Alhamdulillah saya melewatinya dengan nilai diatas cita-cita.
Setelah
lulus TKD dilanjut yudisium dan wisuda. Lalu ada jeda dari tengah Oktober
sampai akhir November (beneran akhir tanggal 30 kalau tidak salah). Nah
memasuki orientasi CPNS di kantor pusat DJBC lalu di hari terakhir keluar
pengumuman penempatan On Job Training, dan voila, saya OJT di KPUBC Tipe C
Soekarno-Hatta. Kemudian penyesuaian di kantor yang lebih mirip sekolah karena
Senin dan Rabu pagi kami latihan karate, Selasa pagi belajar tahsin, Kamis pagi
kajian/liqo’, dan Jumat senam pagi. Lalu 2 bulan setelahnya keluar panggilan SAMAPTA.
Sayangnya saya dipanggil di kloter terakhir sebelum puasa dan dari kantor
termasuk kelompok terakhir yang samapta tahun itu (fix ini dibahas banget pos
berikutnya). Lalu Agustus 2016 mulai diklat prajabatan sampai selesai itu
September. Lalu mulai berdatangan undangan-undangan pernikahan yang harus
dihadiri~
2017
itu banyak jalan-jalan ya kondangan ke Semarang, Yogyakarta, diklat di Cimahi,
liburan ke Medan dan ada juga saat sedihnya. Tapi saya percaya dan yakin dibalik segala kesedihan itu akan ada hal indah yang menanti kita. Dan inilah saya sekarang, baru saja selesai daftar ulang untuk melanjutkan kuliah lagi yey!
Saya
selalu yakin dengan kalimat, dibalik ujian berat akan ada kejutan besar yang
bahkan gapernah dipikirkan❤
Saya
bilang begini bukan karena habis lulus USMTB, tapi karena yakin, gimana ya? Ada
banyak masalah yang saya alami mulai September tahun lalu hingga Juni tahun
ini. Waktu yang cukup lama bukan? Dan hal itu benar-benar menguras perasaan,
tenaga, pikiran, letih semua. Hal itu juga yang bikin saya nyaris minder lulus
USMTB terutama di ujian psikotes. Tapi alhamdulillah, karena dorongan
orang-orang terdekat baik itu keluarga, sahabat, saya terus yakin dengan
kemampuan saya dan yaa semoga ini 1 diantara banyak kejutan dr Allah atas
hal-ha mengerikan yang saya alami selama itu. Saya juga harus siap buat
kejutan-kejutan tak diharapkan lainnya. Sabar, kuat, tidak gampang nyerah,
yakin!
Kadang juga saya takut sih, kenapa Allah mudah banget
memberi saya ini itu, tak bermaksud kufur nikmat tapi kamu, anda, saudara
sekalian juga tau, rezeki pun salah satu bentuk ujian. Kita harus tetap
senantiasa minta perlindungan dari Allah, berdoa agar tidak jadi lalai atas
rezeki yang kita terima. Bersyukur lebih baik, hehe.
Sekian cerita singkat 3 tahun terakhir saya. Penjelasan lebih detil, next pos yaaaa
Komentar
Posting Komentar